Selasa, 25 Agustus 2020

BAHASA INDONESIA : TEKS EKSPLANASI


TEKS EKSPLANASI

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses atau tahapan ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ terjadinya suatu fenomena atau peristiwa yang berkaitan dengan alam, sosial, ilmiah, dan budaya.

Teks eksplanasi adalah suatu paragraf atau teks yang isinya menjelaskan informasi mengenai proses terjadinya suatu fenomena, baik itu fenomena alam, ilmu pengetahuan, serta kehidupan sosial dan budaya. Jenis teks ini sering ditemukan dalam buku-buku sains, geografi dan sejarah.

Pada teks eksplanasi terdapat penjelasan tentang hubungan sebab-akibat tersebut dengan menggunakan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana” suatu peristiwa terjadi.

Tujuan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan tentang “mengapa” dan “bagaimana” suatu fenomena atau peristiwa terjadi. Misalnya, artikel tentang dampak global warming, peristiwa meletusnya gunung merapi, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi:

  1. Semua informasi yang disampaikan di dalam teks adalah berdasarkan fakta (faktual) tanpa adanya tambahan opini dari penulis.
  2. Topik yang dibahas di dalamnya adalah fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau bersifat ilmiah.
  3. Jenis teks ini bersifat informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal-hal yang dibahas.
  4. Struktur teksnya terdiri dari tiga jenis, yaitu; pernyataan umum, deretan penjelas atau sebab-akibat, dan interpretasi.
  5. Penjelasan di dalam teks ini menggunakan urutan , seperti; Pertama, Kedua, Ketiga, dan lainnya

STRUKTUR TEKS EKSPLANASI

Adapun struktur teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
  1. Pernyataan Umum Pada bagian pernyataan umum memuat tentang penjelasan umum mengenai suatu topik atau peristiwa yang dibahas. Pernyataan umum ini bisa berupa pengenalan atau penjelasan singkat tentang suatu peristiwa/ fenomena.
  2. Deretan Penjelas Pada bagian deretan penjelas terdapat informasi mengenai sebab-akibat suatu peristiwa atau fenomena. Bagian deretan penjelas ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjelaskan suatu peristiwa secara berurutan dari awal hingga akhir.
  3. Interpretasi Interpretasi merupakan teks penutup dan bukan suatu keharusan. Pada bagian interpretasi ini menjelaskan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas dari topik yang dibahas.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
  • Pembahasan topik lebih fokus pada hal-hal yang bersifat umum. Contoh; gempa bumi, gunung meletus, tsunami, badai, dan lain-lain.
  • Dalam penulisannya harus menggunakan istilah-istilah yang ilmiah.
  • Dalam penulisannya harus menggunakan kalimat pasif.
  • Penulisannya banyak menggunakan kata hubung sebab akibat dan waktu. Contoh; sebelum, pertama, jika, kemudian, sehingga, karena, oleh sebab itu.

CONTOH

Judul: Gerhana Bulan

1. Pernyataan Umum (Pembuka) 
        Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan. Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar. Akan ada saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node. Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi dengan titik nude tersebut. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya. 

2. Deretan Penjelas (Isi) 
        Faktanya, ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa, berbelok menuju arah bulan oleh atmosfer bumi. Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang merupakan alasan mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap, biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat. Untuk mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya bahaya sedikit pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf). 

3. Penutup (Interpretasi) 
        Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.
jangan lupa tinggalkan jejak dikolom komentar sebagai motivasi penulis untuk terus berkarya.
nantikan juga artikel selanjutnya yaa..

0 komentar:

Posting Komentar